Unikama – Saat ini tren ngopi memang banyak digemari kalangan muda. Selain dari segi rasa yang khas, kopi juga terus berkembang dan memiliki banyak varian rasa baru. Bermula dari pemikiran itu, mahasiswa Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) Program Studi (Prodi) Teknik Informatika (TI) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) menciptakan Automatic Coffee Roasting.
Alat ini di ciptakan dari ide kreatif mahasiswa TI yang berkolaborasi dengan Alexius Endy Budianto, S.Kom, MM yang merupakan salah satu dosen di Prodi TI. Dari kecintaan mereka kepada kopi dan juga sama-sama gemar ngopi. Maka tercetuslah ide untuk pembuatan alat roasting ini.
Roasting kopi ini mampu memproses sebanyak 800 gram kopi dalam satu kali roasting. “Memang tidak terlalu besar mesinnya, karena kami ingin agar mesin ini dapat digunakan oleh UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Jika nantinya mesin ini dapat diproduksi dalam jumlah banyak, UMKM masih dapat menjangkaunya dari segi harga,” ungkap pria yang sering di sapa Alex ini.
Kedepannya ia akan menawarkan mesin ini untuk UMKM khususnya yang memiliki usaha di bidang kopi agar memudahkan pekerjaan sehingga lebih produktif.
Sistem kerja Automatic Coffee Roasting menggunakan dua energi. Pertama energi listrik untuk sistem kontrol suhu dan kedua menggunakan gas LPG untuk menghasilkan panas. Alat ini bekerja secara otomatis dengan sistem kerja pengaturan suhu.
“Automatic Coffee Roasting ini menggunakan listrik yang berkisar 110 sampai 220 volt. Penggunaan suhunya pun dapat diatur. Dari uji coba pengaturan suhu yang kami lakukan pada alat roasting ini ternyata alat ini mampu mencapai 180 derajat. Jika suhu sudah maksimal maka kopi dapat langsung dimasukkan dalam tabung roasting, sedangkan proses roasting dari 800 gram kopi membutuhkan waktu sekitar 20 menit,” terangnya.
Waktu yang dibutuhkan untuk roasting kopi ini dapat dipercepat dengan meningkatkan temperatur suhu yang digunakan. Hanya saja bergantung pada kualitas kopi yang akan diroasting.
Alat ini memang kecil tetapi sudah lengkap dengan pemisah kulit ari pada kopi sehingga saat proses roasting kulitnya terpisah dan hasilnya menjadi bersih. Selain itu, juga memiliki dua pengatur suhu yakni maksimum dan pengaturan nyala api. Pengaturan suhu dapat dilihat saat lampu indikator berwarna hijau dan secara otomatis nyala api akan mengecil.
“Kelebihan dari alat inj yakni terdapat dua plat di dalam tabung. Umumnya alat roasting seperti ini hanya memiliki satu plat saja. Plat inilah yang menghasilkan panas di dalam tabung menjadi lebih stabil. Dalam tabung roasting juga terdapat baling-baling yang membuat kopi memiliki tingkat kematangan yang sama rata,” jelasnya.
Adanya teknologi tersebut, kualitas hasil roasting kopi menjadi lebih bagus daripada menggunakan alat roasting konvensional. Setelah selesai pembuatan mesin ia dan mahasiswa prodi TI akan langsung melakukan uji coba.
“Sejauh ini tidak ada masalah, untuk aroma kopi sendiri tergantung jenis dan kualitasnya. Di Indonesia banyak sekali jenis kopi dari berbagai macam daerah. Maka itulah yang menyebabkan rasanya berbeda-beda,” tambahnya.
Dalam perancangan dan pembuatan alat kopi ini juga melibatkan mahasiswa dari prodi TI antara lain Andy Prasetyo, Decky Satrio Pamungkas, Alhimni Gilang Bilfahmi, Yogi Khoirul Anwar Sofyan, Wahyu Widodo dan Eki Susanto, sehingga alat ini dapat di produksi dan siap untuk dipasarkan.