TI UNIKAMA
TI UNIKAMA
UNIKAMA – Program Studi (Prodi) Teknik Informatika terus berupaya meningkatkan kualitasnya. Kali ini dengan melakukan kunjungan ke BALITKABI (Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi) dalam rangka silaturahmi dan observasi terkait sistem farming.

“Sekitar 6 Dosen dari Prodi TI termasuk wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) berkunjung ke BALITKABI sekaligus melakukan observasi mengenai sistem farming disana. Ternyata mereka masih menanam dengan cara manual, belum ada sentuhan teknologi sedikitpun. Padahal, sekarang ini sudah memasuki era revolusi industri 4.0 dimana semua sudah menggunakan teknologi,” ungkap Ketua Program Studi (Kaprodi) Teknik Informatika Moh. Ahsan, M.Kom, M.T.

Kunjungan yang dilakukan hari Selasa (04/02/2020) ini disambut baik oleh Bambang Sri Koentjoro, S.P., M.Kom selaku Kepala Seksi Jasa Penelitian dan Heriyanto selaku Ketua Penelitian kacang-kacangan.

“Mereka mengajak kami berkeliling BALITKABI dan menjelaskan sistem farming yang dilakukan mulai dari penanaman bibit, perawatan/pemberian pupuk, dan penen. Semua dilakukan manual oleh manusia tanpa bantuan teknologi sedikitpun. Itulah yang menjadi keluhan BALITKABI kepada kami,” ujarnya.

Nantinya, Prodi Teknik Informatika Unikama akan melakukan MoU (Memorandum of Understanding) dengan BALITKABI. Kerjasama ini diharapkan bisa membantu BALITKABI untuk mendapatkan sentuhan teknologi agar membantu mereka dalam sistem farming. Jika penanaman bibit, perawatan dan panen dapat dilakukan dengan cepat, maka mereka juga bisa menanam bibit lebih banyak lagi.

Selain itu, Dosen dan mahasiswa Teknik Informatika Unikama juga bisa melakukan penelitian disini. Mereka akan membantu mencari tahu kebutuhan apa saja yang saat ini dibutuhkan oleh masyarakat.

“Masih banyak petani di Jawa Timur ini yang menjalankan sistem farming secara manual, dengan melakukan penelitian BALITKABI setidaknya kami selaku Dosen dan mahasiswa bisa membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi para petani,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Dekan FST Alexius Endy Budianto, S.Kom, MM juga menerangkan bahwa kerjasama dibidang riset teknologi ini merupakan kebutuhan dari pertanian dan juga untuk magang mahasiswa.

“Mahasiswa Prodi Teknik Informatika sudah banyak yang menciptakan robot untuk pertanian serta softwarenya. Maka dari itu, kami sepakat melakukan MoU dengan BALITKABI karena di bidang pertanian sangat membutuhkan sentuhan teknologi,” paparnya.

Banyak sekali produk dari Prodi Teknik Informatika yang dihasilkan oleh mahasiswa untuk smart farming diantaranya robot pembersih gulma padi, robot pengatur sanitasi air, drone penyiraman tanaman dan hama, software, sistem pakar untuk deteksi penyakit tanaman, deteksi kelembaban suhu, dan energi surya.

“Tinggal apa yang dibutuhkan oleh BALITKABI untuk meningkatkan sistem farming. Sebenarnya tidak hanya untuk BALITKABI hanya saja rencananya, hasil riset dari Prodi Teknik Informatika kami peruntukkan ke masyarakat lewat BALITKABI. Sudah saya bicarakan dengan Ketua LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) dan Rektor Unikama, mereka sangat mendukung sekali apa yang dilakukan oleh Prodi Teknik Informatika,” tutupnya.

Banyak sekali yang bisa dilakukan untuk masyarakat, dari hal yang sederhana kita bisa membantu masyarakat melakukan perubahan. Hal inilah yang akan diwujudkan Prodi Teknik Informatika untuk membuat perubahan dan menjadikan sistem farming lebih baik lagi.

UNIKAMA – Dituntut untuk memiliki kreatifitas dan inovasi tinggi, mahasiswa Prodi (Program Studi) Teknik Informatika Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) menciptakan teknologi baru yang dinamakan Smart FarmingSmart Farming ini merupakan alat penanam benih sayuran yang diciptakan oleh Ega Febriawan mahasiswa semester 7 untuk memenuhi skripsi yang sedang ia tempuh.

“Sebenarnya Smart Farming merupakan teknologi yang saya ciptakan guna membantu masyarakat. Saat ini, banyak sekali masyarakat yang tinggal di perumahan dengan lahan yang sempit, tetapi mereka ingin bercocok tanam. Saya mencoba mencari solusinya dan terciptalah teknologi Smart Farming ini,” tutur Ega.

Teknologi Smart Farming ini masih berbentuk prototype, dengan skala kecil bukan untuk diaplikasikan ke dalam dunia industri.

“Teknologi ini hanya untuk penanaman benih saja, masyarakat yang memiliki lahan sempit sudah bisa bercocok tanam. Untuk Smart Farming kali ini saya masih konsen penanaman sayur sawi, karena sawi mudah perawatannya dan proses pertumbuhannya cepat jadi bisa langsung dipanen. Kalau mau menanam benih sayur yang lain tinggal mrenyesuaikan saja, hanya mengganti beberapa item di dalam teknologi ini,” tambahnya.

Selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) Teknik Informatika Moh. Ahsan, M.Kom, M.T sangat mengapresiasi teknologi Smart Farming ciptaan Ega. Menurutnya, ini merupakan terobosan baru dan tercipta di momen yang sangat tepat karena sebentar lagi Prodi Teknik Informatika akan menjalin kerjasama dengan BALITKABI (Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi).

“Sebentar lagi kami akan mengadakan MoU (Memorandum of Understanding) dengan BALITKABI. Teknologi yang diciptakan Ega ini bisa kami sosialisasikan kepada BALITKABI. Memang masih konsen pada bibit sawi tetapi kami akan coba membantu untuk mengembangkan teknologi ini agar bisa dipergunakan menanam berbagai jenis benih,” ungkapnya.

Sementara itu, Dosen Pembimbing I Muhammad Priyono Tri Sulistyanto, M.Eng mengaku tidak ada kesulitan untuk membimbing Ega dalam pembuatan teknologi Smart Farming. Ia sangat bangga dengan mahasiswa yang memiliki inovasi tinggi.

“Tidak terlalu sulit untuk membimbing Ega, teknologi yang ia ciptakan ini memang masih berskala kecil hanya untuk masyarakat yang memiliki lahan sempit. Tetapi bukan tidak mungkin teknologi ini bisa diciptakan dalam skala besar dan digunakan dalam dunia industri,” paparnya.

Sebenarnya teknologi Smart Farming yang diciptakan Ega tidak hanya digunakan untuk penanaman benih saja, melainkan perawatan dan juga proses panen. Hanya perlu mengubah beberapa alat yang ada didalam teknologi tersebut.

“Saya berharap ada banyak mahasiswa yang menciptakan inovasi-inovasi baru khususnya dibidang teknologi. Untuk Smart Farming ini nantinya akan menjadi penelitian yang dapat terus disempurnakan oleh adik tingkat Ega dan banyak teknologi baru yang dihasilkan oleh mahasiswa,” tutupnya.

Sudah semestinya sebagai mahasiswa harus memiliki jiwa kreatif dan inovasi tinggi, hal ini sangat diperlukan mereka dalam dunia kerja.

UNIKAMA – Tim studi banding SMK PGRI TUREN kunjungi Prodi (Program Studi) Teknik Informatika (TI) Unikama (Universitas Kanjuruhan Malang) dalam rangka mengenalkan dunia game dan robotik. Sekitar 30 siswa dan 5 guru disambut dengan hangat oleh Dekan FST (Fakultas Sains dan Teknologi) dan Kaprodi (Ketua Program Studi) di Ruang Abdul Radjab (08/01). Kunjungan ini juga bertujuan untuk penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) antara FST dan SMK PGRI Turen.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, disamping bisa mengenalkan Unikama dan Prodi TI mereka bisa mengetahui bagaimana game dan robotik berkembang pesat saat ini. Nantinya siswa-siswi ini mempunyai gambaran untuk masa depan. Jika mereka ingin kuliah mereka tidak salah mengambil jurusan,” ungkap Dekan FST Dr. I Ketut Swastika, M.Si.

Ia juga berharap, dengan adanya MoU Unikama dan SMK PGRI Turen bisa saling menguntungkan. Terutama dari segi SDM (Sumber Daya Manusia), nantinya mahasiswa Unikama bisa mendapatkan informasi lowongan pekerjaan sebagai guru. Begitu juga dengan siswa-siswinya bisa melakukan PKL (Pratik Kerja Lapangan) di Unikama.

Melakukan kerja sama memang bertujuan untuk saling menguntungkan satu sama lain. Untuk mengawali memang harus dilakukan MoU terlebih dahulu, setelah itu dilanjutkan MoA (Memorandum of Agreement).

“Saya sangat bersyukur sekali bisa melakukan studi banding sekaligus MoU dengan Unikama. Disamping siswa-siswi saya bisa belajar dan mendapat ilmu baru, kita juga bisa saling mengisi kebutuhan satu sama lain. Semoga kedepannya MoU ini berkah dan menguntungkan bagi kedua belah pihak,” tutur Wakil Kurikulum SMK PGRI Turen H. M. Syamsul Arifin, S.Pd.

Wakil Kurikulum ini berharap, muridnya bisa masuk dan menempuh pendidikan di Unikama. Begitu pula sebaliknya, alumni Unikama bisa menjadi bagian dari SMK PGRI Turen sebagai tenaga pendidik.

“MoA adalah kegiatan yang menindaklanjuti kerja sama terkait dengan workshop. Jadi Dosen Unikama bisa mengisi atau menjadi pemateri workshop di SMK PGRI Turen. Begitu juga dengan SMK PGRI Turen jika membutuhkan sesuatu yang berhubungan dengan pembelajaran, kami siap membantu terutama di bidang Teknik Informatika. Karena siswa-siswi yang melakukan kunjungan saat ini dari jurusan TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) dan RPL (Rekayasa Perangkat Lunak),” ujar Kaprodi TI Moh. Ahsan, M.Kom, M.T.

Ada juga program mahasiswa TI  yang diberi nama Go To School, mereka keliling ke sekolah yang ada di Kota Malang untuk mengenalkan dunia TI, game maupun robotik. Kegiatan ini juga memberikan pemahaman kepada siswa-siswi bahwa TI memiliki bidang yang sangat luas, tidak melulu soal komputer.

“Mahasiswa Prodi TI Unikama juga ingin memotivasi para pecinta game, mereka juga bisa menghasilkan uang dari game. Tidak selalu game itu memiliki konotasi negatif, bahkan banyak sekali sisi positifnya. Dalam waktu dekat ini, mahasiswa Prodi TI akan melakukan demo game di SMK PGRI Turen,” papar Ahsan.

Saat ini mahasiswa Prodi TI difokuskan untuk ikut mengembangkan gamepreneur yang ada di Kota Malang. Apalagi kegiatan robotik saat ini banyak sekali yang sudah diterapkan di Sekolah Dasar (SD). Maka dari itu, dengan adanya MoU ini nantinya mahasiswa bisa melatih siswa-siswi SMK untuk pembuatan dan setting robot.

“Siswa-siswi SMK ini ini setelah mendapat pelatihan dari mahasiswa, mereka bisa membagikan ilmunya kepada siswa-siswi SD,” tutupnya.

Alhamdulillah,  Program Studi Teknik Informatika Universitas Kanjuruhan pada tanggal 6 Desember 2019 mengadakan kuliah tamu yang bertema “Developing Soft computing dan Game in Data Science“. Acaranya berlangsung secara santai dan menarik. Acara ini digagas sekaligus MOU dengan dua perusahaan sekaligus yaitu jagoanhosting dan GDM (Game Development Malang).

Antusiasme mahasiswa Informatika dan dosen cukup tinggi. Mahasiswa terlihat begitu tertarik dengan materi yang disampaikan oleh para pemateri.

 

 

Scroll to Top