TI – Di Era Society 5.0, perangkat digital menjadi sumber dari segala sesuatu yang berkembang saat ini. Oleh karena itu, Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HMPS-TI) kembali menggelar Technowars yang ke-9. Dalam Technowars 9 kali ini diawali dengan WEBINAR (Seminar Nasional) dengan tema “Strategi Peningkatan Produktivitas Bisnis Menggunakan Digital Marketing”.

Seminar ini digelar pada, 1 November 2021 dengan pemateri Muchammad Edoo “Edo” (Founder & CEO EZY Industries) dan Alex Endy Budianto, S.Kom., MM. (Dosen Teknik Informatika) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama).

Kegiatan dibuka langsung Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST)) Unikama, Dr. I Ketut Suastika, M.Si. melului zoom. Dalam sambutannya, dekan mengapresiasi kegiatan semacam ini, karena saat ini masuk di era society 0.5 dimana semua bisa dilakukan dengan digital.

“Acara Technowars ini rutin dilaksanakan oleh HMPS-TI setiap tahun. Saya berharap acara ini terus mengalami peningkatan, pesertanya tidak hanya mahasiswa dari Unikama, akan tetapi pesertanya mencakup seluruh Indonesia bahkan Asia Tenggara,” ungkapnya.

Saat ini masuk zaman teknologi, termasuk bisnis dengan menggunakan digital. Dengan demikian, tema dari seminar ini mencakup dua hal, diantaranya bagi pemula dan bagi yang sudah menjalani bisnis. Tentunya usaha yang selama ini sudah dijalani akan terus meningkat dengan mengikuti webinar ini secara sungguh-sungguh

Technowars 9 ini merupakan agenda tahunan HMPS-TI Unikama, tahun ini mengambil tema “Stepping Forward with Technology” atau melangkah maju bersama teknologi. Acara kegiatan yang sudah dirancang oleh HMPS-TI ini berlangsung sampai Desember nanti dengan berbagai macam perlombaan. Diantaranya turnamen Mobile Legend, Webinar, Indonesia Analog Line Followers Competition, dan Indonesia Microcontroller Line Followers Competition.

TI  Dalam rangka pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Program Studi (Prodi) Teknik Informatika (TI) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) lakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan lima desa yang ada di Kabupaten Malang. Kegiatan ini dilakukan tanggal 23 – 24 Agustus 2021.

Adapun desa yang bekerjasama dengan Prodi TI antara lain Desa Karang Tengah Kelurahan Ngadirejo Kecamatan Kromengan, Desa Putukrejo Kecamatan Gondanglegi, Desa Jatisari Kecamatan Tajinan, Desa Druju Kecamatan Sumbermanjing, Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung.

“BKP KKNT merupakan program MBKM yang akan diimplementasikan oleh Prodi TI untuk mendukung program bantuan kerjasama kurikulum dan implementasi MBKM tahun 2021. Tema yang diusung yakni pengembangan kurikulum adaptif merdeka menuju era society 5.0,”

Dengan program ini mahasiswa bisa KKNT selama satu semester atau enam bulan dan bisa di rekognisi sampai 20 SKS.

“Mou dengan lima desa ini tidak hanya untuk mahasiswa, melainkan juga Dosen Unikama yang nantinya ingin melakukan penelitian juga bisa. Tak hanya itu, Dosen Unikama yang ingin melakukan mengabdian juga bisa dilakukan di desa tersebut,” tambahnya.

Ia berharap nantinya bisa menjadi Mitra kampus untuk sinergi antar akademik dan perangkat desa. UNIKAMA selalu melakukan kegiatan KKN dengan menerjunkan mahasiswa ke desa untuk implementasi ilmunya.

“Di tahun depan mahasiswa bisa berkontribusi ke Desa Druju, untuk BKP KKNT dan Proyek kemanusiaan. Sudah ada permintaan dari perangkat Desa untuk menempatkan anak Prodi Teknik Informatika di Desa Druju. Kalau bisa mahasiswa yang berasal dari desa tersebut agar Desa Druju kedepannya lebih maju,” tutupnya.

TI – Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Informatika (TI) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) mengembangkan website dalam rangkan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) di Dusun Sumbernanas, Desa Druju, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.
Kali ini mahasiswa Prodi TI membantu masyarakat kembangkan Desa Druju serta Wisata Gunung Kempul di Dusun Sumbernanas dengan pembuatan Website.

Mahasiswa KKN-T ini berjumlah sembilan orang yang terdiri dari tiga Prodi TI dan enam dari Prodi Manajemen. Mereka bekerjasama untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lewat desa wisata serta mengenalkan desa kepada khalayak luas dengan pembuatan website.

Contoh Website I

Mohamad Helmi Baguswara salah satu mahasiswa KKN-T mengungkapkan bahwa Desa Druju banyak sekali potensi alam. Mulai dari perbukitan, pertaniannya, budaya masyarakatnya dan kepunden.

“Di Gunung Kempul menjadi tempat favorit yang berpotensi untuk dikembangkan. Hanya saja masyarakat belum memahami hal tersebut dan tidak ada yang mengelola. Jadi, kami sedikit membantu mereka untuk tata kelola Kepunden Gunung Kempul. Selain itu, kepunden ini juga bisa menjadi spot foto yang bagus,” ungkapnya.

Untuk mengenalkan desa wisata ini perlu adanya media agar tersampaikan kepada masyarakat. Maka dari itu, mahasiswa Prodi TI membuatkan website untuk desa wisata dan juga memberikan ilmu kepada pemuda-pemudi untuk pengelolaan website.

Contoh Website II

“Nantinya kami akan membantu masyarakat untuk pengelolaannya. Selain itu, juga melakukan pendampingan agar masyarakat bisa memahami bagaimana prosedur tata kelola Website. Hal ini sebagai sarana cendela dunia untuk memberitahukan tenteng keberadaan Desa Druju serta tempat wisata gunung kempul tersebut, termasuk juga menjaga kelestariannya,” tambahnya.

Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Alexius Endy Budianto, S.Kom, MM. juga menambahkan bahwa Unikama sudah melakukan MoU (memorandum of Understanding) dan MoA (Memorandum of Agreements) dengan kepala desa Bapak Mujiono , S.Pd. Untuk melakukan pemantauan serta pengelolaan Desa Druju sebagai desa binaan dan pengelolaan desa wisata di Sumbernanas akan terus berlanjut dan dilestarikan.

TIMahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Informatika Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) Edo S. Andika lolos uji sertifikasi kompetensi teknisi telepon seluler perangkat lunak. Kegiatan ini di gelar oleh BLKI (Balai Latihan Kerja Industri) Singosari beberapa bulan yang lalu. Sedangkan untuk sertifikatnya sendiri BNSP yang mengeluarkan.

“Saya mengikuti pelatihan ini karena waktu itu perkuliahan masih dilakukan secara Daring karena masih pandemi. Saya berinisiatif untuk menambah ilmu serta mencari relasi untuk melanjutkan usaha kecil-kecilan dengan mengikuti kegiatan ini,” ujar Edo.

Pelatihannya juga terdiri dari beberapa kegiatan mulai dari cara servis telepon seluler sampai kewirausahaan. Uji sertifikasi ini dilakukan selama 30 hari, untuk satu minggunya materi tentang kewirausahaan.

“Jadi selama 30 hari ini banyak sekali ilmu yang didapatkan. Servis telepon seluler atau Handphone kelihatannya memang mudah, tetapi kenyatannya tidak semudah itu. Banyak sekali komponen-komponen yang harus dimengerti. Setiap tipe handphone pasti ada perbedaan komponennya,” terangnya.

Edo yang akrab disapa ini memang memiliki usaha home servis kecil-kecilan sudah dari dulu. Ia menawarkan jasanya dari mulut ke mulut. Tidak ada promosi khusus untuk usahanya, maka dari itu dengan mengikuti kegiatan ini jadi tahu bagaimana konsep wirausaha terutama di bidang jasa.

“Saya berharap dengan lolos dalam uji kompetensi ini bisa menjadi wirausaha yang berfokus pada bidang jasa khususnya servis handphone dan laptop. Serta bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru jika usaha saya ini nantinya berkembang, ” tutupnya.

Scroll to Top